Oleh : Jumadi Tuasikal
Fenomena
transfer sangat penting. Pada awal periode dalam hidup pembelajaran baru banyak terpengaruh dengan beberapa cara belajar sebelumnya. misalnya,
tanggapan bahwa anak-anak membuat ketika masuk
sekolah baru dapat dipengaruhi oleh pengalaman sebelumnya di sekolah. Sama, dengan sikap mahasiswa terhadap
mata kuliah tertentu dapat ditentukan sebagian besar oleh pengalaman mereka sebelumnya dengan
kursus serupa dan dengan harapan jenis yang
mereka miliki mengenai kursus. Memang,
sulit untuk memikirkan belajar orang dewasa yang setidaknya dalam
beberapa cara yang minimal dipengaruhi oleh belajar sebelumnya.
1.
Konsep transfer
"Transfer latihan" mengacu pada
pengaruh sebelum belajar pada kinerja dalam beberapa situasi yang baru. efek transfer mungkin bisa positif atau negatif, atau mungkin tidak ada efek sama sekali, yang
disebut transfer nol. Transfer positif
terjadi dalam situasi di mana
alat bantu belajar sebelumnya atau
memfasilitasi kinerja berikutnya, Sebaliknya
transfer negatif, mengacu pada situasi di mana pembelajaran sebelumnya
mengganggu terhadap belajar baru. Yang ke tiga transfer nol, adalah di mana
tidak ada pengaruh belajar sebelumnya pada pembelajaran baru. Transfer nol dapat
terjadi baik sebagai hasil belajar sebelum tidak memiliki efek pada kinerja
berikutnya atau sebagai akibat dari efek gabungan transfer positif dan negatif
yang membatalkan.
2.
Kajian Tentang Transfer
Meskipun transfer telah dijelaskan
secara umum, konsep transfer lebih jelas dipahami dengan melihat cara di mana
ia belajar Ada beberapa hal yang harus kita pahami mengenai
konsep transfer, di antaranya mengenai penelitian tentang transfer, paradigma
dasar, serta kesamaan;
v Desain Eksperimen Mentransfer
Dilakukan
penelitian pembelajaran bahasa yakni dengan skema sebagai berikut:
Tugas
awal Tugas Akhir
Kelompok Eksperimen belajar tugas A belajar tugas B
(bahasa
Perancis) ( bahasa
Spanyol)
Kelompok Kontrol belajar
tugas B
(
bahasa Spanyol)
Jika hasil penelitian menunjukan
kelompok eksperimen lebih mudah mempelajari bahasa Spanyol dibandingkan
kelompok kontrol maka dikatakan bahwa bahasa Prancis mampu ditransferkan ketika
seseorang mempelajari bahasa spanyol. Namun jika kita ingin melihat faktor
spesifik, maka penelitian dapat dilakukan dengan menambah 2 kelompok kontrol
sebagai berikut:
Tugas awal Tugas Akhir
Kelompok Eksperimen belajar tugas A belajar tugas B
(bahasa
Perancis) ( bahasa
Spanyol)
Kelompok Kontrol 2 belajar tugas X belajar tugas B
(bahasa
Cina) (bahasa
Spanyol)
Kelompok Kontrol 1 belajar
tugas B
(
bahasa Spanyol)
Jika
kelompok eksperimen lebih baik pembelajaran bahasa spanyolnya maka dapat
dikatakan bahwa transfer dari bahasa Prancis ke bahasa spanyol merupakan
transfer khusus.
v Paradigma
Dasar Transfer
Transfer
belajar menggunakan paired-associate yakni ada yang berperan sebagai stimulus
untuk menimbulkan respon. Ada beberapa bentuk paradigma: A-B --- C-D
Pada
paradigma ini stimulus dan respon yang diberikan pada pembelajaran atau latihan
pertama tidak berkaitan atau tidak sama dengan yang diberikan pada pembelajaran
kedua. Pada paradigma ini subjek penelitian mempelajari serangkaian daftar
berpasangan, seperti berikut ini:
Daftar Awal
|
Daftar Transfer
|
A-B
|
C-D
|
CAR-lip
|
CIGAR-ice
|
DOG-sea
|
APPLE-cow
|
BICYCLE-rug
|
PENCIL-sky
|
Coba
anda perhatikan stimulus A tidak berkaitan dengan respon C, dan Stimulus B
tidak berkaitan dengan stimulus D. Dikarenakan tidak ada kesamaan atau
keterkaitan maka bentuk ini cocok untuk mengukur general transfer.
A-B ---- A-D
Daftar Awal
|
Daftar Transfer
|
A-B
|
A-D
|
CAR-lip
|
DOG-cow
|
DOG-bat
|
BICYCLE-sky
|
BICYCLE-rug
|
CAR-ice
|
Subjek
diminta untuk mempelajari asosiasi respon baru (D) terhadap stimulus yang sama
(A). Subjek mempelajari list A-B dari asosiasi, kemudian mempelajari daftar
kedua A-D di mana merupakan stimulus yang sama namun baru dan tidak dikenal.
Bentuk ini akan memproduksi transfer negatif.
A-B ---- C-B
Pada
paradigma ini subjek diminta untuk mempelajari asosiasi respon yang sama
terhadap stimulus yang berbeda. Dengan menggunakan desain ini kita akan
menemukan dua jenis transfer, yakni positif dan negatif.
Daftar Awal
|
Daftar Transfer
|
A-B
|
C-B
|
CAR-lip
|
CIGAR-lip
|
DOG-sea
|
APPLE-sea
|
BICYCLE-rug
|
PENCIL-rug
|
A-B
--- A-Br
Paradigma
ini meminta subjek untuk memperbaiki respon dari stimulus yang sama.
Daftar Awal
|
Daftar Transfer
|
A-B
|
A-Br
|
CAR-lip
|
CAR-boy
|
DOG-boy
|
DOG-rug
|
BICYCLE-rug
|
BICYCLE-lip
|
v Perbandingan Paradigma
Jika ke empat paradigma tersebut di bandingkan
maka kita akan mendapatkan perbandingan relative pengaruh paradigma tersebut
terhadap pengaruh transfer.
v Perluasan paradigma: faktor kesamaan
Jika
anda memiliki kesulitan mengingat semua singkatan ini, tugas asosiasi transfer
teman berpasangan adalah:
1. Stimulus dalam daftar kedua dapat dapat berubah
2. Respon dapat berubah
3. Stimulus dan respon dapat berubah
4. Stimulus dan respon dapat beragam sepanjang rangkaian
kesamaan
3.
Komponen-Komponen Transfer
Hasil Latihan
Transfer dapat
disebabkan oleh sumber umum dan sumber khusus, dan mungkin juga gabungan dari
keduanya. Transfer umum adalah warm-up (pemanasan), yaitu berkaitan dengan
learning to learn, namun perbedaan yang mendasar di antara keduanya adalah
bahwa warm-up mempunyai pengaruh yang lebih bersifat jangka pendek, yang
biasanya tidak lebih dari satu jam. Misalnya dalam mempelajari satu mata
pelajaran, kemudian pindah ke pelajaran lain, dan bila istirahat dalam waktu
yang agak lama menyebabkan apa yang dipelajari sebelumnya menjadi hilang.
Komponen khusus
yaitu kemiripan tugas pada tahap pembelajaran pertama dan kedua dengan
menggunakan respon yang berbeda. Sumber transfer khusus lain adalah
diskriminasi stimulus. Jika stimulus sangat mirip, proses menghendaki lebih
banyak waktu untuk mengerjakan tugas daripada bila kemiripan rendah. Walaupun
paradigma A-B – A-D sering menghasilkan transfer negatif, pada
saat kemiripan stimulus meningkat, maka transfer positif dari stimulus
diskriminasi akan lebih besar.
v Transfer Umum
Perkembangan
yang progresif di dalam mempelajari tugas-tugas baru merupakan bentuk transfer
yang dikenal dengan istilah belajar untuk belajar (learning to learn). Learning
to learn mencakup dari pembelajaran verbal sampai ke pemecahan masalah dan
berfikir merupakan suatu kasus dari transfer umum. Sumber kedua dari transfer
umum ( general transfer) adalah warm-up (pemanasan). Warm-up berkaitan dengan
learning to learn, perbedaan yang mendasar antara keduanya adalah bahwa warm-up
mempunyai pengaruh yang lebih bersifat stransitory atau jangka pendek yang
tidak lebih dari 1 jam. Begitu kita mulai belajar kita mendapat pengaruh dari
warm-up pada saat kita pindah mempelajari materi baru, namun bila kita
istirahat agak lama kita akan kehilangan pengaruh yang menguntungkan tersebut
karena pengaruh yang menguntungkan tersebut karena pengaruh tersebut cepat
hilang. Selain sumber umum transfer juga dipengaruhi oleh sumber khusus.
v Transfer Khusus
Kemiripan antara tugas oada tahap pembelajaran pertama
dan kedua merupakan contoh dari sumber transfer khusus. Umpamanya,
simbol-simbol rambu-rambu lalu lintas internasional mempermudah kita mengemudi
di negara asing, walaupun kita tidak bisa membaca tulisan negara tersebut.
Tanda berhenti secara internasional adalah tanda heksagonal ( persegi enam).
Dalam bahasa spanyol tidak dikenal kata “berhenti” atau stop mereka menggunakan
kata alto. Anda dapat memahami “alto” artinya berhenti karena adanya simbol
persegi enam. Sumber yang berasal dari bricfly” apa yang dipelajari” dari asosiasi
yang dipasangkan.
Ø
Transfer
Diskriminasi Stimulus
Selama pembelajaran A-B yaitu pembelajaran asosiasi di
pasangkan bagian yang harus di capai pelajar adalah diskriminasi stimulus. Jika
stimulus sangat mirip proses menghendaki lebih banyak waktu untuk mengerjakan
tugas dari pada kemiripan rendah. Sedangkan yang akan terjadi jika transfer
pembelajaran ke AD memacu rangsangan. Disini rangsangan di pacu selama belajar.
Dan inilah yang dikenal dengan transfer diskriminasi stimulus. Walaupun
paradigma A-B----A-D biasanya menghasilkan transfer negatif, sebagai peningkatan
rangsangan stimulus dalam kesamaan intralist, kemudian transfer positif yang
relatif besar akan menghasilkan diskriminasi stimulus. Diskriminasi,
menghasilkan sumber transfer positif. Meskipun AB – AD pola pikir paradigma
biasanya menghasilkan mentransfer keseluruhan. Sebagai rangsangan increse dalam
kesamaan stimulus intralist. Kemudian transfer positif yang relatif lebih besar
diskriminasi stimulus akan menghasilkan.
Ø Transfer
Belajar Respon
Sumber lain khusus transfer karena
belajar respon ingat bahwa salah satu komponen dari A-B pembelajaran adalah
belajar respon. Ini adalah proses dimana tanggapan menjadi terintegrasi sebagai
satu unit sehingga mereka tersedia untuk mengingat. Kita mencatat bahwa jika
tanggapan yang rendah kebermaknaan atau sulit untuk pengucapan. Banyak usaha
Anda akan dikhususkan untuk mengintegrasikan tanggapan keunit di recall
tersedia. Sedangkan diferensiasi respon mengacu pada pengurangan confusability
respon awalnya mirip.
Ø Transfer
ke depan asosiasi
Setiap kali Anda belajar sebuah A-B
asosiasi, asosiasi ini dapat mentransfer ke asosiasi kedua dan menghasilkan
gangguan/transfer negatif. Ini adalah kasus ketika rangsangan yang sama, tetapi
tanggapan yang baru atau berpasangan. Sehingga negatif transfer di A-B – A-D dan
A-B – A-Br paradigma dapat hasil karena akumulasi dari asosiasi sekarang tidak
pantas. Dengan kata lain, asosiasi tua itu akan mengganggu dan sesaat
menggantikan asosiasi sesuai.
Ø Transfer
Assosiasi Mundur
Asosiasi mundur diperoleh selama
belajar A-B yang kita tunjuk sebagai B-A sebuah asosiasi, dapat mengganggu Br-A
asosiasi mundur dari daftar kedua. Karena kita memiliki gangguan yang berasal
dari kedua asosiasi maju dan mundur dalam paradigma ini. Kita akan mengharapkan
sejumlah besar transfer negatif, yang terjadi. Dalam ringkasan,kami telah
memeriksa empat sumber tertentu transfer. Dua ini, stimulus diskriminasi (serta
diferensiasi respon) dan pembelajaran
menghasilkan respon positif mentransfer. Dua yang tersisa, maju dan mundur
asosiasi, menghasilkan menstransfer negatif.
4.
Transfer Dan
Kesamaan Tugas
Kemiripan
di antara dua tugas merupakan faktor utama dalam menghasilkan transfer.
Misalnya transfer dari bahasa
Prancis ke bahasa Spanyol, dan dari mengendarai sebuah mobil ke mobil lain yang
berbeda. Dalam hal ini ada tiga jenis kemiripan. Kemiripan pertama yakni
kemiripan peritiwa, yaitu dengan mengukur jumlah elemen yang secara umum
dimilki oleh dua peristiwa. Misalnya kemiripan tiga rangkaian huruf, TRM dan
TRH, dapat dikatakan sangat mirip secara formal karena kedua kelompok huruf
tersebut memiliki dua huruf yang sama. TRM dan BKM kurang mirip karena secara
formal hanya ada satu huruf yang sama. Sementara TRM dan KJC secara formal
tidak mirip karena tidak ada huruf yang dimiliki bersama oleh kedua kelompok
huruf tersebut. Dalam hal bahasa, dapat dikatakan bahwa bahasa Prancis dan
Spanyol sangat mirip karena banyak kata-kata yang dimiliki bersama oleh kedua
bahasa tersebut. Sementara bahasa Prancis dan China tidak mirip karena banyak
kata-kata yang tidak ada di dalam masing-masing bahasa tersebut.
Kemiripan yang
kedua terdapat pada stimulus dan respon jika dikaitkan dengan
peristiwa-peristiwa yang serupa. Apabila stimulus bervariasi dan respon tetap serupa,
maka transfer positif meningkat bersamaan dengan peningkatan kemiripan stimulus
tersebut. Bila kemiripan stimulus meningkat, maka
jumlah transfer juga meningkat. Stimulus dan respon pada kedua tahap, awal dan
transfer dapat dikembangkan dengan memvariasikan kemiripannya. Misalnya,
menggunakan paradigma A-B – A-B’; A-B– A’-B; A-B’ – A-B;
A’-B – A-B, dan lain-lain. Dengan kata laian kita dapat
memvariasikan paradigma seperti paradigma pada tugas transfer berpasangan,
yaitu; (1) stimulus di dalam daftar kedua diubah, (2) respon diubah, (3)
stimulus dan respon diubah, (4) kemiripan stimulus dan respon divariasikan.
5. Teori Transfer
Beberapa
teori transfer yang di bahas di sini yaitu:
1. Penggeneralisasian
Pada dasarnya teori generalisasi mengatakan bahwa jumlah
transfer tergantung pada kemiripan transfer respon dan tergantung pada kesamaan
atau perbedaan respon. Sebagai ilustrasi dengan menggunakan simbol geometri dan
bujur sangkar bermakna semangat, dengan hal tersebut kita dapat menyimpulkan
proses generalisasi stimulus sebagai berikut:
A-B A’-B
-gembira -gembira
- semangat -
semangat
Pada pembelajaran A-B di atas
bentuk gambar, bentuk lain dari simbol segi tiga dapat di transfer dengan makna
gembira berdasarkan teori generalisasi stimulus sehingga menudahkan transfer
tersebut.
2.
Mediasi
Di dalam situasi dimana istilah respon yang serupa,
seperti dalam AB- AB atau dimana istilah stimulus yang sama, seperti dalam
paradigma AB-AB, untuk mentransfer mediasi pada generalisasi sederhana.
Pertimbangkan AB-AB dimana istilah respon secara konseptual terkait, seperti
meja dan kursi. Pertama belajar asosiasi CEJ-meja dan kemudia belajar
CEJ-kursi. Yang dimana menghasilkan transfer positif yang cukup akan
menghasilkan. Tapi bagaimana transfer positif yang dihasilkan, kita ketahui
kata tes asosiasi yang meja dan kursi secara umum. Karena kebanyakan orang
sudah memiliki asosiasi ini, maka dapat menggunakannya dalam belajar
selanjutnya.
Jadi proses mediasi dapat
menjelaskan dimana ada efek kesamaan pada transfer, terutama ketika respon atau
rangsangan yang bermakna atau konseptual serupa. Teori mediasi di sini adalah
jenis teori stimulus-respon, tetapi lebih fleksibel daripada teori generalisasi
karena mengasumsikan pengoperasian proses implisit yang menghubungkan antara
stimulus dengan pengalihan respon.
3.
Teori kognitif
Terakhir di bahas dalam kaitan
dengan konsep transfer adalah teori kognitif. Teori ini dikaitkan dengan cara
manusia memperoleh dan mentransfer rumu-rumus, prinsip, strategi, dan ilmu
pengetahuan. Teori kogntif berbeda dari stimulus dan respon, teori ini
menenkankan upaya aktif dari si belajar untuk memahami aturan, strategi dan
untuk menerapkan aturan dan strategi ke dalam situasi belajar yang baru. Sebuag
aspek kognitif berasumsi bahwa belajar adalah semacam hal yang lebih tinggi
struktur mentalnya atau hal yang kemudian digunakan dalam metode pemecahan
masalah dalam situasi yang baru. Secara umu, teori kognitif melihat transfer
yang efektif di hubungkan dengan peran aktif dari si pelajar di dalam kognitif
meihat transfer yang efektif dihubungkan dengan peran aktif dari si pelajar di
dalam menerapkan rumus-rumus, strategi dan ilmu pengetahuan.
6. Beberapa
Aplikasi Praktis Transfer
1)
Variasikan
Bentuk Stimulus
Contohnya ketika anda belajar mengendarai mobil maka
sebaiknnya anda belajar dengan beberapa mobil karena akan mempermudah anda
untuk mengendarai mobil baru.
2)
Transfer dari
perbedaan yang mudah menjadi sulit
Sebuah prinsip penting transfer adalah transfer
lebih mungkin jika yang pertama dimulai dengan aspek lebih mudah dari tugas dan
kemudian bergeser ke aspek yang lebih sulit. Contohnya ketika anak mempelajari
alphabet dalam Bahasa Indonesia. Ketika anak belajar membedakan a dan b
sekiranya cukup mudah. Namun ketika anak membedakan b dan d maka cukup sulit.
3)
Tingkatan
dari Pembelajaran Original
Variasi tingkat belajar asli atau pertama dimana
tugas mempengaruhi jumlah transfer yang dihasilkan. Efek derajat pembelajaran
adalah beberapa hal yang rumit dan itu bergantung pada situasi transfer atau
paradigma. Dengan paradigm AB --- AD dan AB ---- CB, efek meningkatkan tingkat
belajar adalah pertama-tama meningkatkan jumlah transfer negatif dan kemudian
untuk mengurangi jumlah transfer negatif dengan praktek tambahan.
4)
Kesamaan
Tugas
Kita telah melihat bahwa kesamaan
antara tugas-tugas adalah suatu kondisi fundamental untuk transfer. Dari sudut
pandang praktis ini berarti bahwa idealnya harus belajar dalam kondisi yang
paling tidak mendekati kondisi pengujian akhir. Jika Anda tahu, misalnya, bahwa
tes ini akan terdiri dari quetions esai pendek yang memerlukan baik mengingat
informasi faktual dan bahan integrationof dari beberapa sumber, maka prepation
Anda harus menyertakan fitur ini. Memang, Anda bahkan mungkin berlatih fitur
tertentu dari tugas ini dengan menanyakan dan menulis jawaban atas
pertanyaan-pertanyaan esai. Anda mungkin meminta seorang teman untuk mengajukan
pertanyaan dari Anda yang Anda menuliskan jawabannya. Dengan menulis esai
pendek, berbeda dari sekedar memikirkan atau membahas isu-isu, Anda langsung
praktek perilaku yang sangat dibutuhkan oleh tes.
Reference:
Ellis, Henry C. 1978. Foundamentals Of Human
Learning, Memory and Cognition (second Edition). Iowa: Wm. C. Brown
Company Publisher.