Selasa, Oktober 20

KONSEP DAN PERMASALAHAN ORGANISASI


                                           Oleh: Jumadi Tuasikal 
A.    Konsep Organisasi
            Organisasi (Yunaniὄργανονorganon alat) adalah suatu kelompok orang dalam suatu wadah untuk tujuan bersama. Dalam ilmu-ilmu sosial, organisasi dipelajari oleh periset dari berbagai bidang ilmu, terutama sosiologiekonomiilmu politik, psikologi, dan manajemen. Kajian mengenai organisasi sering disebut studi organisasi (organizational studies), perilaku organisasi (organizational behaviour), atau analisis organisasi (organization analysis).
            Terdapat beberapa teori dan perspektif mengenai organisasi, ada yang cocok sama satu sama lain, dan ada pula yang berbeda. Organisasi pada dasarnya digunakan sebagai tempat atau wadah dimana orang-orang berkumpul, bekerjasama secara rasional dan sistematis, terencana, terorganisasi, terpimpin dan terkendali, dalam memanfaatkan sumber daya (uangmaterialmesin,metodelingkungan), sarana-parasarana, data, dan lain sebagainya yang digunakan secara efisien dan efektif untuk mencapai tujuan organisasi.
Menurut para ahli terdapat beberapa pengertian organisasi sebagai berikut.
v  Stoner mengatakan bahwa organisasi adalah suatu pola hubungan-hubungan yang melalui mana orang-orang di bawah pengarahan atasan mengejar tujuan bersama.
v  James D. Mooney mengemukakan bahwa organisasi adalah bentuk setiap perserikatan manusia untuk mencapai tujuan bersama.
v  Chester I. Bernard berpendapat bahwa organisasi adalah merupakan suatu sistem aktivitas kerja sama yang dilakukan oleh dua orang atau lebih.
v  Stephen P. Robbins menyatakan bahwa Organisasi adalah kesatuan (entity) sosial yang dikoordinasikan secara sadar, dengan sebuah batasan yang relatif dapat diidentifikasi, yang bekerja atas dasar yang relatif terus menerus untuk mencapai suatu tujuan bersama atau sekelompok tujuan.

            Sebuah organisasi dapat terbentuk karena dipengaruhi oleh beberapa aspek seperti penyatuan visi dan misi serta tujuan yang sama dengan perwujudan eksistensi sekelompok orang tersebut terhadap masyarakat. Organisasi yang dianggap baik adalah organisasi yang dapat diakui keberadaannya oleh masyarakat disekitarnya, karena memberikan kontribusi seperti; pengambilan sumber daya manusia dalam masyarakat sebagai anggota-anggotanya sehingga menekan angka pengangguran.

B.     Hubungan Dan Kedudukan Organisasi Administrasi, Dan Pengelolaan
            Pelayanan bimbingan dan konseling merupakan manajemen agar tercapai efisiensi dan efektivitas serta tercapainya tujuan yang telah ditetapkan. Oleh sebab itu, setidaknya ada 3 alasan mengapa Organisasi, Menegement, Administrasi BK diperlukan termasuk dalam dunia pelayanan bimbingan dan konseling, yaitu pertama, untuk mencapai fungsi bimbingan konseling. Kedua, untuk menjaga keseimbangan di antara tujuan-tujuan yang saling bertentangan (apabila ada). Manajemen diperlukan untuk menjaga keseimbangan antara tujuan-tujuan, sasaran-sasaran dan kegiatan-kegiatan apabila ada yang saling bertentangan dari pihak-pihak tertentu Ketiga, untuk mencapai efisiensi dan efektivitas. Efisiensi adalah kemampuan untuk menyelesaikan suatu pekerjaan dengan benar atau merupakan perhitungan rasio antara keluaran (output) dengan masukan (input). Efektivitas merupakan kemampuan untuk memilih tujuan yang tepat atau peralatan yang tepat untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan.
Ø  Beberapa Hubungan administrasi dan manajemen (pengelolaan) adalah :
1. Dalam penerapan administrasi dan manajemen tidak dapat dipisahkan hanya kegiatannya yang dapat dibedakan.
2. Adminmistrasi bersifat konsep menentukan tujuan dan kebijaksanaan umumsecara menyeluruh sedangkan manajemen sebagai subkonsep yang bertugas melaksanakan semua kegiatan untuk mencapai tujuan dan kebijaksanaan yang sudah tertentu pada tingkat administrasi.
3. Administrasi lebih luas dari pada manajemen karena manajemen sebagai salah satu unsur dan merupakan inti dari administrasi sebagai pelaksana yang bersifat operasional melainkan mengatur tindakan-tindakan pelaksanaan oleh sekelompok orang yang disebut "bawahan" jadi dengan manajemen administrasi akan mencapai tujuannya.
Hubungan manajemen dengan administrasi dapat dianggap sebagai suatu proses yang menggerakan kegiatan dalam administrasi itu sehingga tujuan yang telah dibentuk benar-benar tercapai. Selain itu manajemen merupakan suatu metode/teknik atau proses untuk mencapai suatu tujuan tertentu secara sistematik dan efektif, melalui tindakan-tindakan perencanaan (Planning), pengorganisasian (Organizing), pelaksanaan (Actuating) dan pengawasan (Controlling) dengan menggunakan sumber daya yang ada secara efisien. Sehingga dalam suatu administrasi juga dibutuhkan ilmu manajemen untuk mengatur segala kegiatan administrasi.

C.    Personil
Personel pelaksana pelayanan bimbingan dan konseling di sekolah
1.      Kepala Sekolah
a)    Mengkoordinasikan segenap kegiatan yang diprogramkan di sekolah, sehingga kegiatan pengajaran, pelatihan dan bimbingan merupakan suatu kesatuan yang terpadu, harmonis dan dinamis
b)   Menyediakan prasarana, tenaga, sarana dan berbagai kemudahan bagi terlaksananya pelayanan bimbingan yang efektif dan efisien
c)     Melakukan pengawasan dan pembinaan terhadap perencanaan dan pelaksanaan program, penilaian dan upaya tindak lanjut pelayanan bimbingan
d)   Mempertanggungjawabkan pelaksanaan pelayanan bimbingan di sekolah kepada Kanwil / Kandep yang menjadi atasannya
2.      Wakil Kepala Sekolah : Wakil kepala sekolah membantu kepala sekolah dalam melaksanakan tugas-tugas kepala sekolah termasuk pelaksanaan bimbingan dan konseling
3.      Koordinator Bimbingan
a)    Memasyarakatkan pelayanan bimbingan kepada segenap warga sekolah, orang tua siswa dan masyarakat
b)    Menyusun program bimbingan
c)    Melaksanakan program bimbingan
d)   Mengadministrasikan pelayanan bimbingan
e)    Menilai program dan pelaksanaan bimbingan
f)     Memberikan tindak lanjut terhadap hasil perilaku bimbingan
4.      Guru Pembimbing / Konselor
a)    Memasyarakatkan pelayanan bimbingan
b)    Merencanakan program bimbingan
c)    Melaksanakan segenap layanan bimbingan
d)   Melaksanakan kegiatan pendukung bimbingan
e)    Menilai proses dan hasil pelayanan bimbingan kegiatan pendukungnya
f)     Melaksanakan tindak lanjut berdasarkan hasil penilaian
g)    Mengadministrasikan layanan dan kegiatan pendukung bimbingan yang dilaksanakannya
h)   Mempertanggungjawabkan tugas dan kegiatan dalam pelayanan bimbingan kepada koordinator bimbingan
5.       Guru Mata Pelajaran
a)         Membantu memasyarakatkan pelayanan bimbingan kepada siswa
b)        Membantu guru pembimbing mengidentifikasi siswa-siswa yang memerlukan layanan bimbingan
c)         Mengalihtangankan siswa yang memerlukan layanan bimbingan kepada guru pembimbing
d)        Menerima siswa alih tangan dari pembimbing
e)          Membantu mengembangkan suasana kelas, hubungan guru – siswa dan siswa–siswa yang menunjang pelaksanaan pelayanan bimbingan
f)         Memberikan kesempatan dan kemudahan kepada siswa yang memerlukan layanan bimbingan
g)        Berpartisipasi dalam kegiatan khusus penanganan masalah siswa
h)        Membantu pengumpulan informasi yang diperlukan dalam rangka penilaian bimbingan dan upaya tindak lanjutnya.
6.      Wali Kelas
a)    Membantu guru pembimbing melaksanakan tugas-tugasnya di kelas yang menjadi tanggungjawab
b)   Membantu guru mata pelajaran/pelatih melaksanakan peranannya dalam pelayanan bimbingan
c)    Membantu memberikan kesempatan dan kemudahan bagi siswa untuk mengikuti/ menjalankan kegiatan bimbingan

D.    Tugas Pokok
            Organisasi harus dikelola agar keberadaannya dapat tumbuh, berkembang, berbuah; artinya organisasi dapat menjalankan misinya untuk mencapai visi, tujuan dan sasaran-sasarannya secara efektif dan  efisien. Maka dari itu Manajemen organisasi adalah rangkaian kegiatan merencanakan, menggerakkan atau mengkoordinasi, dan mengawasi. Dengan menjalankan fungsi-fungsi inilah pengelolaan/penataan organisasi dilakukan. Pengertian ini menunjukkan penerapan manajemen pada organisasi atau perusahaan sebagai badan usaha. Wujud dari kegiatan manajemen atau pengelolaan organisasi dengan fungsi pokoknya yaitu :
1. Perencanaan organisasi
2. Pengorganisasian termasuk reorganisasi
3. Menggerakkan atau mengkoordinasi orang-orang atau unit-unit kerja organisasi untuk melaksanakan pekerjaan, fungsi atau tugas-tugas untuk mencapai tujuan
4. Melakukan pengawasan terhadap unsur-unsur organisasi dalam menjalankan fungsinya untuk menjamin kualitas proses pencapaian tujuan.

E.     Strktur Organisasi
            Manajemen bimbingan dan konseling di sekolah agar bisa berjalan seperti yang diharapakan antara lain perlu dukungan oleh adanya organisasi yang jelas dan teratur. Organisasi yang demikian itu secara tegas mengatur kedudukan, tugas dan tanggung jawab para personil sekolah yang terlibat. Demikian pula, organisasi tersebut tergambar dalam struktur atau pola organisasi yang bervariasi yang tergantung pada keadaan dan karakteristik sekolah masing-masing. jika personil sekolah siswanya berjumlah banyak dengan didukung oleh personil sekolah yang memadai diperlukan sebuah pola organisasi bimbingan dan konseling yang lebih kompleks.
 Pola BK di sekolah adalah sebagai berikut:
a)      Kandepdiknas, adalah personil yang bertugas melakukan pengawasan dan pembinaan terhadap penyelenggaraan pelayanan BK di sekolah. Dalam hal ini pengawas sebagaimana dimaksudkan dalam petunjuk pelaksanaan BK di sekolah.
b)      Kepala Sekolah ( bersama Wakasek) adalah penanggung jawab pendidikan pada satuan pendidikan ( SLTP , SMA SMK) secara keseluruhan, termasuk penanggung jawab dalam membuat kebijakan pelaksanaan pelayanan BK.
c)      Koordinator BK ( bersama konselor sekolah) adalah pelaksana utama pelayanan BK
d)     Guru ( Mata pelajaran atau praktik), adalah pelaksana pengajaran dan praktik / latihan
e)      Wali kelas, adalah guru yang ditugasi secara khusus untuk mengurusi pembinaan dan adminstrasi ( seperti nilai rapor, kenaikan kelas, kehadiran siswa) satu kelas tertentu.
f)        Siswa, adalah peserta didik yang menerima pelayanan pengajaran, praktik / latihan, dan bimbingan di SLTP, SMA, dan SMK.
g)      Tata Usaha, adalah pembantu Kepala Sekolah dalam penyelenggaraan administrasi dan ketatausahaan.
h)      Komite Sekolah, adalah organisasi yang terdiri dari unsur sekolah, orang tua dan tokoh masyarakat, yang berperan membantu penyelenggaraan satuan pendidikan yang bersangkutan.
            Sifat hubungan antara pola-pola di atas dapat diartikan variatif. Hubungan antara unsur Kandepdiknas denagn Kepala Sekolah dan koordinator BK adalah hubungan administratif. Hubungan antara Koordinator BK dengan Guru dan Wali Kelas adalah hubungan kerja sama sekaligus koordinatif bila ditinjau dari garis administrasi Kepala Sekolah ke bawah. Sedangkan hubungan Koordinator BK ( dan Guru pembimbing / Konselor Sekolah), Guru Mata Pelajaran, Wali Kelas, dengan siswa adalah hubungan layanan.

F.     Masalah dan Solusi
            Dalam pelaksanaan organisasi itu sendiri, terdapat beragam permasalahan yang terjadi mulai dari posisi terendah sampai ke tingkat decision maker itu sendiri. Permasalahan itu sendiri harus segera diselesaikan agar tidak terjadi menjadi boomerang yang akan menghancurkan organisasi itu sendiri. Berikut ini adalah ulasan mengenai permasalahan yang terjadi dalam organisasi dan solusi dalam pemecahan masalahnya.
v  Permasalahan Dalam Koordinasi Antar Organisasi Baik Internal Maupun Eksternal
1)      Koordinasi dalam Program kerja
            Permasalahan ini bahkan terkadang muncul pada sebuah organisasi yang sudah mapan dan memiliki pengalaman. jika tidak ada koordinasi antar anggota organisasi maka sering kali menyebabkan kesalahpahaman, yang tentunya dapat menyebabkan kacaunya terlaksanya sebuah program. Kekacauan tersebut dapat terjadi ketika antar penanggung jawab tidak mengetahui batasan-batasan jobnya, yang seringkali hanya dapat diperoleh melalui koordinasi antar penanggungjawab. Hal tersebut akan menimbulkan terjadinya ketidakseimbangan dalam pelaksanaan tugas kerja karena disaat ada anggota yang mengerjakan tugas, yang lain mengalami kekosongan pekerjaan. Hal tersebut tentunya yang tidak diinginkan terjadi dalam sebuah organisasi, bahkan oleh yang sudah mapan sekalipun.
2)      Koordinasi antar Pimpinan
            Parahnya lagi, koordinasi yang buruk dapat mengarah pada komunikasi yang buruk pula. Komunikasi yang buruk antar pimpinan tersebut dalam sebuah program dapat berakibat pada program-program selanjutnya. Maka seringkali terjadi salah sangka dan salah paham.

3)      Peranan Konflik
            Ada berbagai pandangan mengenai konflik dalam organisasi. Pandangan tradisional mengatakan bahwa konflik hanyalah merupakan gejala abnormal yang mempunyai akibat-akibat negatif sehingga perlu dilenyapkan. Pendapat tradisional ini dapat diuraikan sebagai berikut :
Ø  Konflik hanya merugikan organisasi, karena itu harus dihindarkan dan ditiadakan.
Ø  Konflik ditimbulka karena perbedaan kepribadian dan karena kegagalan dalam kepemimpinan.
Ø  Konflik diselesaikan melalui pemisahan fisik atau dengan intervensi manajemen
tingkat yang lebih tinggi.
Ø  Sedangkan pandangan yang lebih maju menganggap bahwa konflik dapat berakibat baik maupun buruk. Usaha penanganannya harus berupaya untuk menarik hal-hal yang baik dan mengurangi hal-hal yang buruk. Pandangan ini dapat diuraikan sebagai berikut :
Ø  Konflik adalah suatu akibat yang tidak dapat dihindarkan dari interaksi organisasional dan dapat diatasi dengan mengenali sumber-sumber konflik.
Ø  Konflik pada umumnya adalah hasil dari kemajemukan sistem organisasi
Ø  Konflik diselesaikan dengan cara pengenalan sebab dan pemecahan masalah.
Konflik dapat merupakan kekuatan untuk pengubahan positif di dalam suatu
organisasi.
v  Solusi Penanganan Konflik Dalam Organisasi
            Berikut adalah solusi dalam penanganan konflik maupun permasalahan dalam organisasi
ü  Introspeksi diri
ü  Mengevaluasi pihak yang terlibat
            Sangat penting bagi kita untuk mengetahui pihak-pihak yang terlibat. Kita dapat    mengidentifikasi kepentingan apa saja yang mereka miliki, bagaimana nilai dan sikap mereka atas konflik tersebut dan apa perasaan mereka atas terjadinya konflik. Kesempatan kita untuk sukses dalam menangani konflik semakin besar jika kita meliha konflik yang terjadi dari semua sudut pandang.
Ø  Identifikasi sumber masalah
            Sumber konflik sebaiknya dapat teridentifikasi sehingga sasaran penanganannya lebih terarah kepada sebab konflik.
Ø  Mengetahui pilihan penyelesaian atau penanganan konflik yang ada dan memilih yang tepat.
            Spiegel (1994) menjelaskan ada lima tindakan yang dapat kita lakukan dalam penanganan konflik :
a)      Berkompetisi
            Tindakan ini dilakukan jika kita mencoba memaksakan kepentingan sendiri diatas kepentingan pihak lain. Pilihan tindakan ini bisa sukses dilakukan jika situasi saat itu membutuhkan keputusan yang cepat, kepentingan salah satu pihak lebih utama dan pilihan kita sangat vital. Hanya perlu diperhatikan situasi menang – kalah (win-win solution) akan terjadi disini. Pihak yang kalah akan merasa dirugikan dan dapat menjadi konflik yang berkepanjangan. Tindakan ini bisa dilakukan dalam hubungan atasan-bawahan, dimana atasan menempatkan kepentingannya (kepentingan organisasi) di atas kepentingan bawahan.
b)      Menghindari konflik
            Tindakan ini dilakukan jika salah satu pihak menghindari dari situsasi tersebut secara fisik ataupun psikologis. Sifat tindakan ini hanyalah menunda konflik yang terjadi. Situasi menag kalah terjadi lagi disini. Menghindari konflik bisa dilakukan jika masing-masing pihak mencoba untuk mendinginkan suasana, mebekukan konflik untuk sementara. Dampak kurang baik bisa terjadi jika pada saat yang kurang tepat konflik meletus kembali, ditambah lagi jika salah satu pihak menjadi stres karena merasa masih memiliki hutang menyelesaikan persoalan tersebut.
c)      Akomodasi
            Yaitu jika kita mengalah dan mengorbankan beberapa kepentingan sendiri agar pihak lain mendapat keuntungan dari situasi konflik itu. Disebut juga sebagai self sacrifying behaviour. Hal ini dilakukan jika kita merasa bahwa kepentingan pihak lain lebih utama atau kita ingin tetap menjaga hubungan baik dengan pihak tersebut. Pertimbangan antara kepentingan pribadi dan hubungan baik menjadi hal yang utama di sini.
d)     Kompromi
            Tindakan ini dapat dilakukan jika ke dua belah pihak merasa bahwa kedua hal tersebut sama–sama penting dan hubungan baik menjadi yang utama. Masing-masing pihak akan mengorbankan sebagian kepentingannya untuk mendapatkan situasi menang-menang (win-win solution).
e)      Berkolaborasi
            Menciptakan situasi menang-menang dengan saling bekerja sama
            Cara pemecahan masalah itu sendiri tergantung seberapa kreatifkah kita menyikapi masalah, dan bagaimana mengambil cara yang terbaik dalam memecahkan suatu masalah. Sayangnya, pilihan pertama yang mereka ambil seringkali bukanlah solusi terbaik.  Secara tipikal, dalam pemecahan masalah, kebanyakan orang menerapkan solusi yang kurang dapat diterima atau kurang memuaskan, dibanding solusi yang optimal atau yang ideal (Whetten & Cameron, 2002). Pemecahan masalah yang tidak optimal ini, bukan tidak mungkin dapat memunculkan masalah baru yang lebih rumit dibandingkan dengan masalah awal.

DAFTAR PUSTAKA
Burhanuddin Yusak. 2005. “Administrasi Pendidikan”, Pustaka Setia, Bandung.
Dewa Ketut Sukardi. 2008.  Pengantar Pelaksanaan Program Bimbingan dan Konseling Di Sekolah. Jakarta: Rineka Cipta.
Gunawan Ary H. 1996 .“Administrasi pendidikan sekolah” . Rineka Cipta: Jakarta.
H.M. Daryanto, Drs. Administrasi pendidikan. 2001. Jakarta : PT. Rineka Cipta.
http://prittadesica.wordpress.com/ (di unduh pada tangal 15 februari 2014)
http://imamfahruzisulistyono.blogspot.com (di unduh pada tangal 15 februari 2014)
 http//.www.budifilo.wordpress.com. (di unduh pada tangal 15 februari 2014)
Prayitno dan Erman Amti. 1999.  Dasar-dasar Bimbingan dan Konseling. Jakarta: Rineka Cipta.
Riezkaratna73.blogspot.com (di unduh pada tangal 15 februari 2014)
Tohirin. 2009. Bimbingan dan Koseling Di Sekolah dan Madrasah. Jakarta: Raja Grafindo Persada.
T. Hani Handoko. 1997. Manajemen. Yogyakarta: BPFE
Thantawi R. MA. 1995. Manajemen Bimbingan dan Konseling. Jakarta: PT. Pamator Pressindo
www.wikipedia.org (di unduh pada tangal 15 februari 2014)
yohanes-suraja.blogspot.com (di unduh pada tangal 15 februari 2014)








TEORI PERKEMBANGAN KARIR: KRUMBOLTZ SERTA APLIKASINYA

Jumadi Mori Salam Tuasikal, M.Pd A.    Konsep Dasar             Jika kita bicara mengenai bimbingan karir melalui pendekatan pemilihan...