Sabtu, Mei 16

MEMORI 1


Oleh: Jumadi Tuasikal

Memori atau rekonstruksi peristiwa merupakan suatu daya yang dapat menerima, menyimpan, mereproduksi kembali kesan-kesan, tanggapan, dan pengertian. Memori dapat juga diartikan sebagai proses penyimpanan informasi dan penemuan kembali pada saat diperlukan.

A.    Proses Memori
Semua dari proses memori tidak akan terlepas dari proses pengkodean, penyimpanan dan pemangglan kembali. Di antara ketiganya merupakan suatu system yang pasti dilewati manusia dalam mengingat.
1.   Encoding (Pengkodean)
Encoding merupakan suatu proses mengubah sifat suatu informasi ke dalam bentuk yang sesuai dengan sifat-sifat memori organisme. Proses ini sangat mempengaruhi lamanya suatu informasi disimpan dalam memori. Pengkodean pada umumnya berhubungan dengan system inderawi yang dimiliki manusia. Apa yang dilihat, didengar, dilihat, dsb akan diberikan pengkodean oleh manusia.
2.   Storage (Penyimpanan)
Proses kedua ini menentukan berapa lama informasi berada disekitar kita, berapa lama informasi berada disekiat kita, dalam bentuk apa dan di mana. Penyimpanan bisa pasif maupun aktif. Kita menyimpan secaraaktif bila kita menambahkan informasi tambahan. Kita mengisi yang belum lengkap dengan kesimpulan kita sendiri. Sesuatu yang telah dipelajari biasanya akan tersimpan dalam bentuk jejak-jejak (traces) dan bisa ditimbulkan kembali. Jejak-jejak tersebut biasa juga disebut dengan memory traces.
 Walaupun disimpan namun jika tidak sering digunakan maka memory traces tersebut bisa sulit untuk ditimbulkan kembali bahkan juga hilang, dan ini yang disebut dengan kelupaan. Proses penyimpanan berkaitan erat dengan di mana Memori akan disimpan, apakah di memori sensori, jangka pendek atau memori jangka panjang. Untuk penjelasan lebih lanjut akan dibahas pada tahapan penyimpanan memori.
3.   Retrival (Pemanggilan Kembali)
Tahapan ini di mana individu berusaha menghadirkan kembali Memori yang telah disimpannya dalam sensori memori, Memori jangka pendek atau jangka panjang. Proses pemanggilan kembali pada Memori sensori akan terjadi secara langsung dan otomatis. Pemanggilan kembali pada memori jangka pendek biasanya terjadi secara singkat. Manusia pada umumnya tidak begitu sulit dalam melakukan pemanggilan memori jangka pendek. Pemanggilan pada memori jangka panjang merupakan aspek yang paling menarik karena informasi banyak tersimpan dalam Memori jangka panjang.

B.     Pendekatan-Pendekatan Dalam Memori

1.   Asosianisme
Pendekatan asosiasi berpandangan bahwa apa yang didapat siswa merupakan asosiasi di antara kejadian. Stimulus dan respon mendapatkan asosiasi selama proses pembelajaran dan pembelajaran merupakan proses yang berkelanjutan. Menurut pendekatan ini memori merupakan hasil asosiasi stimulus dan respon
2.      Pemrosesan Informasi
Pendekatan ini berpandangan bahwa system Memori layaknya sebuah system informasi yang mulanya diterima Memori sensori, kemudian masuk ke memori jangka pendek kemudian dimasukan ke dalam memori jangka panjang. Otak manusia diibaratkan sebuah computer yang bekerja menggunakan system tersendiri.

C.    Tahapan Penyimpanan Memori
Ini merupakan tahapan yan harus dilalui manusia/individu ketika ingin menyimpan memori.
1.      Sensory Memory (Memori sensori)
Memori sensori mempunyai kapasitas penyimpanan informasi yang sangat besar, tetapi informasi yang disimpan tersebut cepat sekali menghilang. Berbagai penelitian menunjukkan bahwa informasi yang disimpan dalam Memori sensori akan mulai menghilang setelah sepersepuluh detik dan hilang sama sekali.
2.      Short-Term Memory (Memori Jangka Pendek)
Kapasitas dalam Memori jangka pendek sangat terbatas untuk menyimpan sejumlah informasi dalam jangka waktu tertentu. Rathus menyatakan jika informasi yang diterima setelah 10 sampai 12 detik tidak diulangi, maka informasi tersebut akan hilang.
3.      Long-Term Memory (Memori Jangka Panjang)
Kapasitas Memori jangka panjang sangat besar. Hal ini memungkinkan penyimpanan informasi yang luar biasa banyaknya yang diperoleh sepanjang hidup organisme. Meskipun demikian, Memori masih bekerja sangat efisien yaitu dengan jalan mengorganisasikan informasi yang diterima dari Memori jangka pendek. Reorganisasi ini erat hubungannya dengan proses retrieval atau proses mengingat kembali informasi yang telah disimpan

D.    Cara Untuk Mengukur Memori

1.   Recall
Pada pengukuran recall kita di minta mengingat kembali apa yang sdah kita ingat dengan mengeluarkan respon yang tepat. Contoh jelasnya ketika kita telah mengingat materi pembelajaran verbal kemudian ditanya tentang hal-hal yang berkaitan dengan materi pembelajaran verbal dan kita diminta untuk mengeluarkan respon yang tepat.
2.   Recognition
Cara ini kita diminta untuk memilih satu item dan menolak item lain yang bias yang disebut distracor. Sebelumnya telah saya contohkan ketika ada yang bertanya kepada anda dengan menghadirkan dua piliah jawab atau lebih inilah yang dinamakan rekognisi.
3.   Saving (Penyimpanan)
Dengan metode saving, anda dapat mempelajari beberapa tugas dalam batasan tertentu dan mempelajari kembali item-item secara berurutan.Pada metode ini yakni dengan menggunakan rumus.

4.   (Reaction Time) Waktu Reaksi
Dengan menggunakan reaksi waktu kita dapat mengukur memori. Waktu di sini merupakan jeda yang dibutuhkan subjek yang ditanya dalam menjawab pertanyaan-pertanyaan. Contohnya ketika dalam ujian lisan kita ditanya siapa tokoh yang terlibat dalam pemberontakan DI TII ? berapa lama waktu yang dibutuhkan kita dalam menjawab pertanyaan tersebut merupaka saah satu metode mengukur memori.



TEORI PERKEMBANGAN KARIR: KRUMBOLTZ SERTA APLIKASINYA

Jumadi Mori Salam Tuasikal, M.Pd A.    Konsep Dasar             Jika kita bicara mengenai bimbingan karir melalui pendekatan pemilihan...