Rabu, Desember 18

BAHASA

Oleh: Jumadi Mori Salam Tuasikal 
 
A.    KARAKTERISTIK BAHASA
Bahasa merupakan sebuah penyimbolan berupa gabungan kata-kata yang sesuai dengan prosedur atau kaidahnya. Bagian yang paling dasar dari bahasa adalah fonem, yaitu bunyi yang dihasilkan oleh alat ucap manusia yang signifikan dalam membedakan makna melalui bunyi yang dihasilkan ini menjadikan Bahasa menjadi hal yang sangat mendasar dan esensial dalam kehidupan manusia,
Bahasa merupakan sarana dasar yang berguna untuk berpikir manusia. Bahasa merupakan gabungan kata-kata yang sesuai dengan prosedur atau kaidahnya. Bagian yang paling dasar dari bahasa adalah fonem, yaitu bunyi yang dihasilkan oleh alat ucap manusia yang signifikan dalam membedakan makna (bunyi bahasa).
Gabungan fonem yang lebih tinggi menghasilkan morfem, yakni bentuk terkecil dalam bahasa yang mengandung makna. Morfem biasanya terdiri dari sekurang-kurangnya gabungan dua fonem, yaitu:
1.      Tingkat lexical, analisis bahan berkisar tentang bentuk kata yang digunakan dalam bahasa, seperti persamaan kata, lawan kata, dan bagaimana menggunakan kata tersebut dalam kalimat.
2.      Tingkat syntactic, arah kajian bahasa dalam susunan atau urutan kata, untuk membentuk prase dan kalimat, seperti : tata bahasa.
3.      Tingkat semantic, yaitu kajian yang terfokus pada makna bahasa.

B.     FUNGSI BAHASA
Fungsi bahasa sebagai symbol bagi manusia, mempunyai empat fungsi, yaitu :
1.      Bahasa berfungsi Instrumental, yaitu perilaku verbal yang dapat mengarahkan secara langsung, maksudnya bahasa sebagai alat instruksional (sebagai perintah), permohonan maaf dan sebagainya, tergantung dari bahasa yang disampaikan.
2.      Bahasa berfungsi sebagai stimulus atau sinyal untuk perilaku lain, maksudnya bahasa menimbulkan efek/respon dari orang-orang yang mendengarkan, contoh : “Jalan-jalan, ya?”, kalimat ini akan menimbulkan respon dari orang yang ditanya.
3.      Bahasa berfungsi sebagai alat komunikasi manusia dengan orang lain, maksudnya ada informasi yang disampaikan langsung antara komunikator dengan komunikan, contoh : dalam berdiskusi, dialog, dan sebagainya.
4.      Bahasa berfungsi untuk menyampaikan makna, maksudnya bahasa dapat disampaikan melalui simbol-simbol, peribahasa, kiasan-kiasan, pepatah, ungkapan, dan lain-lain.

C.     STRUKTUR DALAM BAHASA
Berdasarkan ilmu bahasa struktur kalimat dibedakan atas dua, yaitu:
 1) Struktur luar (surface structure), merupakan kalimat sebenarnya seperti bunyi dan gambaran sederhana yang menghubungkan antara bagian kalimat.
2) Struktur dalam (deep structure), yaitu mengarah pada makna kalimat, dan spesifikasi hubungan antara kata dalam kalimat.

D.    BEBERAPA ISU DALAM BAHASA
1.      Pengembangan Bahasa
Pada mulanya bahasa adalah omongan (babbling) jelas, yang merupakan ide dasar dari vokalisasi. Proses belajar dalam perkembangan bahasa dimulai dari anak masih berusia dini. Anak-anak dapat menghasilkan bunyi sebelum berusia enam bulan, tapi belum berbentuk omongan, ia hanya bisa meniru bunyi bahasa.
Disinilah peran orang tua, ia harus menjadi contoh yang baik bagi anaknya, membantu anak dalam menambah perbendaharaan kata, baik dalam segala pola tingkah laku yang terdapat dalam kehidupan sehari-hari. Orang tua tidak perlu khawatir menggunakan kata-kata yang tidak dimengerti anak, ia akan menyerap kata-kata itu kemudian akan mengerti artinya, karena kata-kata yang dimengerti jauh lebih banyak dari yang diucapkan.

2.      Language and Thought (Bahasa dan Pikiran)
Bahasa sangat erat hubungangnya dengan proses berpikir. Kalau anak mulai bisa mengusai bahasa dan bisa mengatakan maksudnya, maka ia akan lebih mudah dikendalikan. Tugas anak dalam belajar bahasa adalah menghubungkan stimulus lingkungan tertentu terhadap respon. Perkembangan bahasa dimulai dari perolehan asosiasi antara objek dan peristiwa.
Bahasa dan pemikiran sangat erat hubungannya, pemikiran kita dituangkan dalam bentuk tulisan. Bahasa dapat membantu pemecahan masalah, bahasa bukan merupakan faktor yang di dalam mengembangkan kapasitas kognitif manusia. Seorang anak yang bisu, dapat mengembangkan konsepnya, tanpa memerlukan bahasa konvensional, mereka berkembang dengan menggunakan sistem simbol lain untuk berkomunikasi.

3.      Language in Animals (Bahasa Binatang)
Binatang mempunyai bahasa tersendiri untuk berkomunikasi, namun binatang tidak mampu memproduksi kalimat dan tidak mampu menggunakan bahasa secara kreatif seperti manusia, dikarenakan binatang mempunyai kekurangan sistem alat ucap dan tidak memiliki aspek bahasa seperti manusia. Binatang berkomunikasi dengan anaknya hanya menggunakan isyarat saja, seperti : melalui suaranya.

4.      Cultural Differences in Language (Perbedaan Budaya dalam Bahasa)
Bahasa dipengaruhi oleh perkembangan budaya, wilayah, dan perbedaan etnik dalam bahasa. Banyak ahli sosiolinguistik menyatakan budaya dan aspek sosial lainnya mempunyai pengaruh yang besar dalam keragaman bahasa. Dengan kata lain, adanya perbedaan budaya dalam bahasa akan mewarnai ragam bahasa itu sendiri, dan ini perlu disatukan dalam sebuah konsep bahasa, misalnya bahasa Indonesia, walaupun terdiri dari berbagai etnik budaya dan bahasa, namun tetap diwarnai oleh logat (dialek) dari masing-masing bahasa daerah. 


5.      Language and The Brain (Bahasa dengan Otak)
Otak manusia terdiri dari dua hemispheres, yang fungsinya tidak sama. Masing-masing hemispheres tersebut menerima informasi dari indera, tetapi kedua hemispheres tersebut menerima informasi terpisah. Maksudnya ialah ada informasi itu berupa tulisan saja, tapi kita bisa baca sebelumnya, dan ada pula informasi itu kita dengar bahasanya, tapi tidak bisa dibaca, misalnya informasi dari radio.
Pada orang dewasa ceberal hemisphere sebelah kiri mengendalikan fungsi bahasa yang mencakup produksi bahasa lisan dan tulisan. Sebaliknya ciberal hemisphere sebelah kanan tidak mampu memproduksi bahasa atau memahami kata-kata yang abstrak. Tugas bagian otak sebelah kanan ini mengurus proses persepsi seperti pemahaman gambar pembelajaran dan pemahaman bentuk-bentuk visual.

A.    Teori Pembelajaran Bahasa
 Secara umum ada dua teori pendekatan dalam pembelajaran bahasa, yaitu:
a.    Pendekatan pengkondisian
Menurut pendekatan pengkondisian bahasa dipelajari sesuai dengan prinsip pengkondisian yang diaplikasikan dalam pemahaman belajar bahasa. B.F. Skinner memiliki gagasan dasar bahwa perilaku verbal sama seperti perilaku lainnya dan dipaparkan melalui penguatan respon yang benar. Anak-anak cenderung meniru perilaku verbal yang dia dengar dari orang dewasa di sekitarnya, dan jika ia melakukannya dengan benar maka ia cenderung diberi hadiah atau penguatan positif. Namun bila ia salah maka orang tua akan menahan penguatan dan bahkan memberikan hukuman.  
b.   Pendekatan psikolinguistik.
Namun, Noam Chomsky mengkritik teori yang telah dikemukakan B.F. Skinner. Menurutnya anak-anak mempelajari aturan-aturan bahasa yang kompleks pada saat ia belajar sebuah bahasa, walaupun mereka tidak mampu memverbalisasikan atau menjelaskan aturan-aturan tersebut. Anak-anak mendapat aturan tersebut tanpa harus diajarkan oleh orang lain dalam bentuk formal dan mereka mendapatkan hukum-hukum bahasa ini pada usia yang sangat dini. Kemampuan untuk mempelajari atau memperoleh bahasa melalui pengembangan aturan-aturan yang abstrak merupakan ciri yang unik pada manusia.

Reference:
Ellis, Henry C. 1978. Foundamentals Of Human Learning, Memory and Cognition (2nd Edition). Iowa: Wm. C. Brown Company Publisher.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar

TEORI PERKEMBANGAN KARIR: KRUMBOLTZ SERTA APLIKASINYA

Jumadi Mori Salam Tuasikal, M.Pd A.    Konsep Dasar             Jika kita bicara mengenai bimbingan karir melalui pendekatan pemilihan...