Oleh: Jumadi Mori Salam Tuasikal
A. KARAKTERISTIK BAHASA
Bahasa merupakan sebuah penyimbolan berupa gabungan
kata-kata yang sesuai dengan prosedur atau kaidahnya. Bagian yang paling dasar
dari bahasa adalah fonem, yaitu
bunyi yang dihasilkan oleh alat ucap manusia yang signifikan dalam membedakan
makna melalui bunyi yang dihasilkan ini menjadikan Bahasa menjadi hal yang
sangat mendasar dan esensial dalam kehidupan manusia,
Bahasa merupakan sarana dasar
yang berguna untuk berpikir manusia. Bahasa
merupakan gabungan kata-kata yang sesuai dengan prosedur atau kaidahnya. Bagian
yang paling dasar dari bahasa adalah fonem,
yaitu bunyi yang dihasilkan oleh alat ucap manusia yang signifikan dalam
membedakan makna (bunyi bahasa).
Gabungan fonem yang lebih tinggi menghasilkan morfem, yakni
bentuk terkecil dalam bahasa yang mengandung makna. Morfem biasanya
terdiri dari sekurang-kurangnya gabungan dua fonem, yaitu:
1.
Tingkat
lexical, analisis
bahan berkisar tentang bentuk kata yang digunakan dalam bahasa, seperti persamaan kata, lawan kata, dan bagaimana
menggunakan kata tersebut dalam kalimat.
2.
Tingkat
syntactic,
arah kajian bahasa dalam susunan atau urutan kata, untuk membentuk prase dan kalimat, seperti : tata bahasa.
3.
Tingkat
semantic, yaitu kajian yang terfokus pada makna bahasa.
B. FUNGSI BAHASA
Fungsi
bahasa sebagai symbol bagi manusia, mempunyai empat fungsi, yaitu :
1. Bahasa
berfungsi Instrumental, yaitu perilaku verbal yang dapat mengarahkan secara
langsung, maksudnya bahasa sebagai alat instruksional (sebagai perintah),
permohonan maaf dan sebagainya, tergantung dari bahasa yang disampaikan.
2.
Bahasa berfungsi sebagai stimulus atau
sinyal untuk perilaku lain, maksudnya bahasa menimbulkan efek/respon dari orang-orang
yang mendengarkan, contoh : “Jalan-jalan, ya?”, kalimat ini akan menimbulkan
respon dari orang yang ditanya.
3.
Bahasa berfungsi sebagai alat komunikasi
manusia dengan orang lain, maksudnya ada informasi yang disampaikan langsung
antara komunikator dengan komunikan, contoh : dalam berdiskusi, dialog, dan
sebagainya.
4.
Bahasa berfungsi untuk menyampaikan
makna, maksudnya bahasa dapat disampaikan melalui simbol-simbol, peribahasa,
kiasan-kiasan, pepatah, ungkapan, dan lain-lain.
C.
STRUKTUR DALAM BAHASA
Berdasarkan ilmu bahasa struktur kalimat dibedakan atas dua, yaitu:
1) Struktur luar (surface structure), merupakan kalimat sebenarnya seperti bunyi dan gambaran sederhana
yang menghubungkan antara bagian kalimat.
2) Struktur
dalam (deep structure), yaitu mengarah pada makna kalimat, dan spesifikasi
hubungan antara kata dalam kalimat.
D.
BEBERAPA
ISU
DALAM BAHASA
1. Pengembangan Bahasa
Pada mulanya bahasa adalah omongan (babbling) jelas, yang merupakan ide
dasar dari vokalisasi. Proses belajar dalam perkembangan bahasa
dimulai dari anak masih berusia dini. Anak-anak dapat menghasilkan bunyi sebelum berusia enam bulan, tapi belum
berbentuk omongan, ia hanya bisa meniru bunyi bahasa.
Disinilah
peran orang tua,
ia harus menjadi contoh yang baik
bagi anaknya, membantu anak dalam menambah perbendaharaan
kata, baik dalam segala pola tingkah laku yang terdapat dalam kehidupan
sehari-hari. Orang tua tidak
perlu khawatir menggunakan kata-kata yang tidak dimengerti anak, ia akan
menyerap kata-kata itu kemudian akan mengerti artinya, karena kata-kata yang
dimengerti jauh lebih banyak dari yang diucapkan.
2.
Language and
Thought (Bahasa dan Pikiran)
Bahasa sangat erat hubungangnya dengan proses berpikir.
Kalau anak mulai bisa mengusai bahasa dan bisa mengatakan maksudnya, maka ia akan lebih mudah dikendalikan.
Tugas anak dalam belajar bahasa adalah menghubungkan
stimulus lingkungan tertentu terhadap respon. Perkembangan bahasa dimulai dari perolehan asosiasi antara objek dan
peristiwa.
Bahasa
dan pemikiran sangat erat hubungannya, pemikiran kita dituangkan dalam bentuk
tulisan. Bahasa dapat
membantu pemecahan masalah, bahasa bukan merupakan faktor yang di dalam
mengembangkan kapasitas kognitif manusia. Seorang anak yang bisu, dapat
mengembangkan konsepnya, tanpa memerlukan bahasa konvensional, mereka
berkembang dengan menggunakan sistem simbol lain untuk berkomunikasi.
3.
Language in
Animals (Bahasa Binatang)
Binatang mempunyai bahasa tersendiri untuk berkomunikasi,
namun binatang tidak mampu memproduksi kalimat dan tidak mampu menggunakan
bahasa secara kreatif seperti manusia, dikarenakan binatang mempunyai
kekurangan sistem alat ucap dan tidak memiliki aspek bahasa seperti manusia.
Binatang berkomunikasi dengan anaknya hanya menggunakan isyarat saja, seperti :
melalui suaranya.
4.
Cultural
Differences in Language (Perbedaan Budaya dalam Bahasa)
Bahasa
dipengaruhi oleh perkembangan budaya, wilayah, dan perbedaan etnik dalam
bahasa. Banyak ahli sosiolinguistik menyatakan budaya dan aspek sosial lainnya
mempunyai pengaruh yang besar dalam keragaman bahasa.
Dengan kata lain, adanya perbedaan budaya dalam bahasa akan mewarnai ragam
bahasa itu sendiri, dan ini perlu disatukan dalam sebuah konsep bahasa,
misalnya bahasa Indonesia, walaupun terdiri dari berbagai etnik budaya dan bahasa,
namun tetap diwarnai oleh logat (dialek) dari masing-masing bahasa daerah.
5.
Language and
The Brain (Bahasa dengan Otak)
Otak
manusia terdiri dari dua hemispheres,
yang fungsinya tidak sama. Masing-masing hemispheres
tersebut menerima informasi dari indera, tetapi kedua hemispheres tersebut menerima informasi terpisah. Maksudnya
ialah ada informasi itu berupa tulisan saja, tapi kita bisa baca sebelumnya,
dan ada pula informasi itu kita dengar bahasanya, tapi tidak bisa dibaca,
misalnya informasi dari radio.
Pada
orang dewasa ceberal hemisphere sebelah
kiri mengendalikan fungsi bahasa yang mencakup produksi bahasa lisan dan
tulisan. Sebaliknya ciberal hemisphere sebelah kanan tidak mampu
memproduksi bahasa atau memahami kata-kata yang abstrak. Tugas bagian otak
sebelah kanan ini mengurus proses persepsi seperti pemahaman gambar
pembelajaran dan pemahaman bentuk-bentuk visual.
A.
Teori
Pembelajaran Bahasa
Secara umum ada dua teori pendekatan dalam pembelajaran
bahasa, yaitu:
a.
Pendekatan pengkondisian
Menurut
pendekatan pengkondisian bahasa
dipelajari sesuai dengan prinsip pengkondisian yang
diaplikasikan dalam pemahaman
belajar bahasa. B.F. Skinner memiliki gagasan dasar bahwa perilaku verbal sama seperti
perilaku lainnya dan dipaparkan melalui penguatan respon yang benar. Anak-anak
cenderung meniru perilaku verbal yang dia dengar dari orang dewasa di
sekitarnya, dan jika ia melakukannya dengan benar maka ia cenderung diberi
hadiah atau penguatan positif. Namun bila ia salah maka orang tua akan menahan
penguatan dan bahkan memberikan hukuman.
b.
Pendekatan psikolinguistik.
Namun, Noam Chomsky mengkritik teori yang telah dikemukakan B.F.
Skinner. Menurutnya anak-anak mempelajari aturan-aturan bahasa yang kompleks
pada saat ia belajar sebuah bahasa, walaupun mereka tidak mampu
memverbalisasikan atau menjelaskan aturan-aturan tersebut. Anak-anak mendapat
aturan tersebut tanpa harus diajarkan oleh orang lain dalam bentuk formal dan
mereka mendapatkan hukum-hukum bahasa ini pada usia yang sangat dini. Kemampuan
untuk mempelajari atau memperoleh bahasa melalui pengembangan aturan-aturan yang abstrak merupakan ciri yang
unik pada manusia.
Reference:
Ellis, Henry C. 1978.
Foundamentals Of Human Learning, Memory
and Cognition (2nd Edition). Iowa: Wm. C. Brown Company Publisher.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar