Senin, Februari 1

PENGEMBANGAN GURU BIMBINGAN DAN KONSELING DAN IMPLIKASI PENGELOLAAN


 Oleh: Jumadi Tuasikal
1.    Konsep Pengembangan Guru BK
Konsep pengembangan guru BK adalah Upaya yang di lakukan oleh guru BK untuk meningkatkan kualitas dan kuantitas Guru BK  sehingga pelayanan yang diberikan dapat tercapai secara maksimal. Pelayanan konseling yang dapat diberikan kepada peserta didik biasa berupa layanan BK dan kegiatan pendukung BK dengan masing- masing bidang pengembangan. Layanan yang dapat diberikan dalam rangka pengembangan kualitas guru Bimbingan dan Konseling adalah: 1) Layanan orientasi, 2) Layanan informasi, 3) Layanan penempatan dan penyaluran, 4) Layanan penguasaan konten, 5) Layanan konseling individual, 6) Layanan bimbingan kelompok, 7) Layanan konseling kelompok, 8) Layanan konsultasi, 9) Layanan mediasi, 10) Layanan advokasi. Dan juga Kegiatan pendukung dalam membantu proses pelayanan BK yang bisa dilakukan adalah: 1) Instrumentasi BK, 2) Himpunan data, 3) Konferensi kasus, 4) Kunjungan rumah, 5) Tampilan kepustakaan, 6) Alih tangan kasus.

2.    Kompetensi Guru BK
Dalam Permendiknas tentang SKAKK menegaskan tentang sejumlah kompetensi yang harus dimiliki oleh seorang guru BK , diantaranya yang tersebut dalam table dibawah ini:
a)      Kompetensi Pedagogik: 1) Menguasai teori dan praksis pendidikan, 2) Mengaplikasikan perkembangan fisiologis dan psikologis serta perilaku konseli, 3) Menguasai esensi layanan BK dalam jalur, jenis, dan jenjang satuan pendidikan.
b)      Kompetensi Kepribadian: 4) Beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, 5) Menghargai dan menjunjung tinggi nilai-nilai kemanusian, individualitas dan kebebasan memilih,  6) Menunjukkan integritas dan stabilitas kepribadian yang kuat, 7) Menampil-kan kinerja berkualitas tinggi.
c)      Kompetensi Sosial: 8) Mengimplementasikan kolaborasi internal di tempat bekerja,  9) Berpe-      ran dalam organisasi dan kegiatan profesi BK, 10) Mengimplementasi kolaborasi antar profesi.
d)     Kompetensi Profesional: 11) Menguasai konsep dan praksis asesmen untuk memahami kondisi, kebutuhan dan masalah konseli, 12) Menguasai kerangka teoritik dan praksis BK, 13) Merancang program BK, 14) Mengimplementasikan program BK yang komprehensif, 15) Menilai proses dan hasil kegiatan BK, 16) Memiliki kesadaran dan komitmen terhadap etika professional, 17) Menguasai konsep dan praksis penelitian dalam BK.

3.    Pendidikan akademik dan professional
1.      Pendidikan akademik adalah pendidikan yang harus dilalui  oleh seseorang sehingga memliki kemampuan dalam pelayanan konseling.
2.      Pendidikan profesi adalah pendidikan yang diselenggarakan oleh perguruan tinggi setelah program sarjana (S1) yang linear dalam bidang profesi tersebut, setelah melalui pendidikan profesi tersebut seseorang bisa memgang gelar profesi konselor yang secara resmi bersertifikat profesi dan memiliki kompetensi serta kewenangan sebagai persyaratan untuk berpraktik privat profesi.
     Dalam hal ini pendidikan profesi yang harus diikuti oleh guru BK adalah pendidikan profesi konselor (PPK). Lulusan program PPK berkewanangan bekerja untuk arah:
a)    Pengangkatan “formal” dalam satuan pendidikan formal dan nonformal serta dalam kelembagaan kerja/ kedinasan
b)   Kegiatan penugasan nonformal dalam setting keluarga dan satuan kelembagaan nonformal social-kemasyarakatan
c)    Praktik mandiri

4.    Sasaran Pengembangan Guru BK
       Sasaran pengembangan guru BK yang paling pokok adalah peserta didik dengan cara meningkatkan mutu layanan yang diberikan kepada peserta didik serta sarana dan prasarana yang mendukung pelayanan konseling

5.    Implikasi pengelolaan di sekolah
a)      Mengikuti MGBK
Dengan mengikuti musyawarah guru BK dengan berbagai guru BK dari sekolah lain dapat mengembangkan kualitas guru BK sehingga guru BK bias lebih maksimal alam memberikan pelayanan konseling

b)      Melakukan kerjasama dengan personil sekolah
Dengan melakukan kerjasama antara guru BK dan personil sekolah lainnya diharapkan dapat memperlancar kerja guru BK, selain itu dengan adanya kerjasama dengan personil sekolah secara tidak langsung juga lebih mensosialisasikan BK disekolah.
c)      Melakukan evaluasi setelah pelaksanaan program oleh pengawas BK
Dengan adanya evaluasi yang dilakukan setelah pelaksanaan program, guru BK dapat memperbaiki kinerja BK disekolah

6.    Masalah dan solusi
1)      Masalah
a)      Masih ada guru BK disekolah yang tidak memiliki latar belakang pendidikan BK
b)      Kurangnya pemahaman personil  sekolah tentang BK
c)      Kurangnya keterampilan guru BK dalam memberikan layanan
2)      Solusi
a)      Mengangkat guru BK yang memang berlatar belakag BK
b)      Orientasi BK kepada personil sekolah
c)      Mengikuti pelatihan, seminar bahkan pendidikan  profesi

DAFTAR BACAAN:
Permendiknas Nomor 27 tahun 2008 tentang standar kualifikasi akademik dan kompetensi            konselor
Prayitno, dkk. 2004. Pedoman Khusus Bimbingan dan Konseling, Jakarta :Depdiknas.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

TEORI PERKEMBANGAN KARIR: KRUMBOLTZ SERTA APLIKASINYA

Jumadi Mori Salam Tuasikal, M.Pd A.    Konsep Dasar             Jika kita bicara mengenai bimbingan karir melalui pendekatan pemilihan...