Selasa, Maret 22

TEORI BELAJAR POPULER

Oleh: Jumadi Tuasikal
 
1.       Quantum Learning
a.      Definisi dan Konsep Quantum Learning
Quantum learning berakar dari upaya Dr. Georgi Lozanov, seorang pendidik berkebangsaan Bulgaria yang bereksperimen dengan apa yang disebutnya sebagai suggestology atau suggestopedia. Prinsipnya adalah bahwa sugesti dapat dan pasti mempengaruhi hasil situasi belajar, dan setiap detail apapun memberikan sugesti positif ataupun negatif. Beberapa teknik yang digunakannya untuk memberikan sugesti positif adalah mendudukkan murid secara nyaman, memasang musik latar di dalam kelas, meningkatkan partisipasi individu menggunakan poster-poster untuk memberi kesan besar sambil menonjolkan informasi dan menyediakan guru-guru yang terlatih dalam seni pengajaran sugestif.
Adapun pengertian quantum learning menurut Charlotte Shelton (1998 : 1)   menjelaskan tentang pengertian Quantum. Dalam buku tersebut dituliskan sebagai berikut :
        “The word quantum literally means “a quantity of something”, mechanics refers to “the study of motion”. Quantum mechanic is, therefore, the study of sub atomic particles in motion. It is however, erroneous to think of these subatomic particle as quantities of “something”. Subatomic particles are not material things, rather, they are probability tendencies-energy with potentiality. The energy, as the term mechanics implies, is never static. It is always in continous motion, uncceasingly changing from wave to particle and particle to wave, forming the atoms and molecules that subsequently create a material world. It is really quite amazing that those seemingly stable and stationary things we observe in the material world ore composed solely of energy”.
            “Kata quantum dalam literatur berarti banyaknya sesuatu, secara mekanik berarti studi tentang gerakan”. Jadi mekanika kuantum adalah ilmu yang mempelajari tentang partikel-partikel sub atom yang bergerak. Namun demikian kekeliruan berpikir tentang partikel sub atom ini merupakan banyaknya benda. Partikel sub atom bukan merupakan kecenderungan energi dengan potensial. Energi sebagai implikasi dalam istilah mekanika tidak pernah statis. Energi selalu bergerak secara terus menerus, tidak pernah berhenti berubah dari gelombang menjadi partikel dan dari partikel menjadi gelombang, membentuk atom-atom dan molekul yang seterusnya membentuk dunia materi. Ini benar-benar hal yang menakjubkan yang terlihat stabil dan statis, apabila kita cermati ternyata dunia materi ini tersusun energi”.
Istilah lain yang dapat dipertukarkan dengan suggestology adalah pemercepatan belajar (accelerated learning). Pemercepatan belajar ini didefinisikan sebagai memungkinkan siswa untuk belajar dengan kecepatan yang mengesankan, dengan upaya yang normal, dan dibarengi kegembiraan. Cara ini menyatukan unsur-unsur yang secara sekilas tampak tidak mempunyai persamaan, yaitu: hiburan, permainan, warna, cara berpikir positif, kebugaran fisik, dan kesehatan emosional. Namun semua unsur ini bekerja sama untuk menghasilkan pengalaman belajar yang efektif. Jadi, dalam Quantum Learning lingkungan belajar harus diciptakan menyenangkan.
Dalam buku The Accelerated Learning Handbook, Dave Meier, yang dikutip oleh Hernowo, menyenangkan atau membuat suasana belajar dalam keadaan gembira bukan berarti menciptakan suasana ribut dan hura-hura. Kegembiraan yang dimaksud adalah bangkitnya minat, adanya keterlibatan penuh, serta terciptanya makna, pemahaman (penguasaan atas materi yang dipelajari), dan nilai yang membahagiakan pada diri siswa. Meier menambahkan pembelajaran yang menyenangkan adalah pembelajaran yang dapat membawa perubahan terhadap diri si pembelajar.
Quantum Learning membahasakan kegembiraan dengan terbangunnya emosi positif, seseorang yang dapat membangun emosi positif di dalam dirinya, tentulah ia akan dapat menghadirkan suasana gembira. Frederickson menyebutkan empat keadaan emosi positif: joy (kegembiraan), interest (ketertarikan), contentment (kepuasaan atau kelegaan), dan love (cinta atau kasih sayang). Bayangkan jika setiap selesai proses belajar mengajar, senantiasa memiliki emosi positif.
Apabila emosi positif terus dibangun, tentulah hal-hal yang berkaitan dengan kehormatan diri dan kepercayaan diri akan semakin meningkat. Dan akhirnya, keberhasilan dalam proses belajar mengajar pun tidak harus dicapai secara 100%. Keberhasilan dapat dicapai di bawah 100% asal kemudian pencapaian itu terus dapat ditingkatkan akibat dari rasa senang yang terus menjalar di dalam diri. Dan proses peningkatan pencapaian kesuksesan dalam belajar atau mengajar hanya dapat tercapai dengan membangun emosi positif.
Roger Speryy, mengatakan bahwa otak memiliki dua belahan, yaitu belahan otak kiri dan belahan otak kanan. Menurutnya, kedua belahan otak tersebut bekerja sangat berbeda. Belahan otak kanan berpikir secara emosional dan belahan otak kiri secara rasional. Quantum learning mencakup aspek-aspek penting dalam program neurolinguistik (NLP), yaitu suatu penelitian tentang bagaimana otak mengatur informasi. Program ini meneliti hubungan antara bahasa dan perilaku dan dapat digunakan untuk menciptakan jalinan pengertian antara siswa dan guru. Para pendidik dengan pengetahuan NLP mengetahui bagaimana menggunakan bahasa yang positif untuk meningkatkan tindakantindakan yang positif (faktor penting untuk merangsang fungsi otak yang paling efektif). Semua ini dapat pula menunjukkan dan menciptakan gaya belajar terbaik dari setiap orang, dan menciptakan ”pegangan” dari saat-saat keberhasilan yang meyakinkan.
Quantum learning didefinisikan sebagai interaksi-interaksi yang mengubah energi menjadi cahaya. Semua kehidupan adalah energi. Rumus yang terkenal dalam fisika kuantum adalah massa kali kecepatan cahaya kuadrat sama dengan energi. Bila ditulis dalam rumus adalah E=mc2. Quantum learning merupakan seperangkat metode dan falsafah belajar yang terbukti efektif untuk semua umur. Quantum learning menggabungkan sugestologi, teknik pemercepatan belajar, dan NLP dengan teori, keyakinan, dan nilai-nilai.
Tubuh secara fisik adalah materi. Sebagai pelajar, tujuannya adalah meraih sebanyak mungkin cahaya interaksi, hubungan, inspirasi agar menghasilan energi cahaya. Quantum Learning adalah seperangkat metode dan falsafah belajar yang terbukti efektif untuk semua umur. Quantum Learning menggabungkan sugestologi, teknik pemercepatan belajar dan NLP dengan teori, keyakinan dan metode sendiri. Termasuk di antaranya konsep-konsep kunci dari berbagai teori dan strategi belajar yang lain, sepeti: teori otak kanan/otak kiri, teori otak triune (3 in 1), pilihan modalitas (visual, auditorial, kinestetik), teori kecerdasan ganda, pendidikan holistic (menyeluruh), belajar berdasarkan pengalaman, belajar dengan simbol (metaphorik learning), simulasi/permainan.
Menurut De Porter dalam Ary Nilandari (2000:6)  Quantum teaching bersandar pada konsep “Bawalah Dunia Mereka ke Dunia Kita, dan Antarkan Dunia Kita ke Dunia Mereka”. Ini adalah Asas Utama sebagai alasan dasar di balik strategi, model, dan keyakinan Quantum Teaching. Maksudnya untuk mendapatkan hak mengajar, seorang guru harus membuat jembatan autentik memasuki kehidupan murid sebagai langkah pertama. Setelah kaitan itu terbentuk bawalah mereka ke dunia kita sehingga siswa dapat membawa apa yang dipelajari ke dalam dunianya dan menerapkannya pada situasi baru.
Untuk melaksanakan/praktek pembelajaran Metode Quantum Learning adalah menggunakan Model Quantum Teaching. Quantum  Teaching adalah orkestrasi bermacam-macam interaksi yang ada di dalam dan di sekitar momen belajar. Interaksi-interaksi itu mencakup unsur-unsur untuk belajar efektif yang mempengaruhi kesuksesan siswa. Interaksi-interaksi ini mengubah kemampuan dan bakat alamiah siswa menjadi cahaya yang akan bermanfaat bagi mereka sendiri dan bagi orang lain. (De Porter, 1999 : 5).
Quantum Teaching juga memiliki 5 prinsip, atau kebenaran tetap. Serupa dengan Asas Utama “Bawalah Dunia Mereka ke Dunia Kita, dan Antarkan Dunia Kita ke Dunia Mereka.” Prinsip-prinsip ini mempengaruhi seluruh aspek Quantum Teaching. Prinsip-prinsip tersebut adalah (1) segalanya berbicara, (2) Segalanya bertujuan, (3) pengalaman sebelum memberi nama, (4) akui setiap usaha, (5) jika layak dipelajari, maka layak pula dirayakan. Dalam proses pembelajaran unsur-unsur yang terdiri dari suasana, lingkungan, landasan, rancangan, penyajian dan fasilitasi disusun sedemikian rupa sehingga dapat menciptakan kesuksesan belajar siswa.

  1. Paradigma Quantum Learning
Dalam belajar model Quantum Learning agar dapat berjalan dengan benar ini paradigma yang harus dianut oleh siswa dan guru adalah sebagai berikut :
1.      Setiap orang adalah guru dan sekaligus murid sehingga bisa saling berfungsi sebagai fasilitator.
2.      Bagi kebanyakan orang belajar akan sangat efektif jika dilakukan dalam suasana yang menyenangkan, lingkungan dan suasana yang tidak terlalu formal, penataan duduk setengah melingkar tanpa meja, penataan sinar atau cahaya yang baik sehingga peserta merasa santai dan rileks.
3.      Setiap orang mempunyai gaya belajar, bekerja dan berpikir yang unik dan berbeda yang merupakan pembawaan alamiah sehingga kita tidak perlu merubahnya dengan demikian perasaan nyaman dan positif akan terbentuk dalam menerima informasi atau materi yang diberikan oleh fasilitator.
4.      Modul pelajaran tidak harus rumit tapi harus dapat disajikan dalam bentuk sederhana dan lebih banyak ke suatu kasus nyata atau aplikasi langsung.
5.      Dalam menyerap dan mengolah informasi otak menguraikan dalam bentuk simbol atau asosiatip sehingga materi akan lebih mudah dicerna bila lebih banyak disajikan dalarn bentuk gambar, diagram, flow atau simbol.
6.      Kunci menuju kesuksesan model quantum learning adalah latar belakang (background) musik klasik atau instrumental yang telah terbukti memberikan pengaruh positif dalam proses pembelajaran. Musik klasik dari Mozart, bach, Bethoven, dan Vivaldi dapat meningkatkan kemampuan mengingat, mengurangi stress, meredakan ketegangan, meingkatkan energi dan membesarkan daya ingat. Musik menjadikan orang lebih cerdas (Jeannete Vos).
7.      Penggunaan Warna dalam model quantum learning dapat meningkatkan daya tangkap dan ingat sebanyak 78%.
8.      Metode peran di mana peserta berperan lebih aktif dalam membahas materi sesuai dengan pengalamannya melalui pendekatan terbalik yaitu membuat belajar serupa bekerja (pembelajaran orang dewasa).
9.      Sistem penilaian yang disarankan untuk abad 21 dalam pembelajaran adalah 50% penilaian diri sendiri, 30% penilaian teman, 20% penilaian trainer atau atasan (Jeannette Vos)
10.  Umpan balik yang positif akan mampu memotivasi anak untuk berprestasi namun umpan balik negative akan membuat anak menjadi frustasi. Ini berdasar hasil riset pakar masalah kepercayaan diri, Jack Carfiled pada tahun 1982. 100 anak ditunjuk oleh periset selama sehari. Hasilnya, bahwa setiap anak rata-rata menerima 460 komentar negative dan hanya 75 komentar positif.
  1. Metoda Quantum Learning
Dalam proses pembelajaran unsur-unsur yang terdiri dari suasana, lingkungan, landasan, rancangan, penyajian dan fasilitasi disusun sedemikian rupa sehingga dapat menciptakan kesuksesan belajar siswa. Konteks menata panggung belajar mempunyai empat aspek yaitu :
1.      Suasana
Suasana kelas mencakup bahasan yang dipilih, cara menjalin simpati dengan siswa, dan sikap guru terhadap sekolah serta belajar. Suasana yang penuh kegembiraan, akan membawa kegembiraan pula dalam belajar.
2.      Landasan.
Kerangka kerja yaitu tujuan, keyakinan, kesepakatan, kebijakan, prosedur, dan aturan bersama yang memberi guru dan siswa sebuah pedoman untuk bekerja dalam komunitas belajar.
3.      Lingkungan
Adalah cara guru menata ruang kelas meliputi pencahayaan, warna, pengaturan meja dan kursi, tanaman, musik, dan semua hal yang mendukung proses belajar.
4.      Rancangan.
Penciptaan terarah unsur-unsur penting yang dapat menumbuhkan minat siswa, mendalami makna, dan memperbaiki proses tukar-menukar informasi.
Metode yang diterapkan dalam quantum learning antara lain:
a)      Menata Pentas, yaitu lingkungan belajar yang tepat
Ciptakan lingkungan yang optimal, baik secara fisik maupun mental. Bagi quantum, faktor-faktor lingkungan sama dengan penataan yang dilakukan oleh kru panggung. Cara menata perabotan, musik yang dipasang, penataan cahaya, dan lain-lain. Jika ditata dengan baik, lingkungan belajar dapat menjadi sarana yang bernilai dalam membangun dan mempertahankan sikap positif. Dengan mengatur lingkungan belajar, hal itu merupakan langkah pertama yang efektif untuk mengatur pengalaman belajar secara keseluruhan. Untuk menata atau mengatur lingkungan belajar yang ideal, antara lain:
                                                        i.            Lingkungan mikro: tempat untuk bekerja atau berkreasi. Dalam hal ini, pendidik akan belajar tentang cara menerima, menyerap, dan mengolah informasi yaitu gaya belajar setiap orang. Hal lain dari gaya belajar ini adalah bagaimana cahaya, musik, dan desain ruangan mempengaruhi proses belajar. Tujuannya adalah untuk menciptakan suasana yang menimbulkan kenyamanan dan rasa santai karena dalam keadaan santai inilah setiap orang dapat berkonsentrasi dengan sangat baik dan mampu belajar dengan sangat mudah. Iringan musik: kunci menuju Quantum Learning. Alasan kenapa musik sangat penting untuk lingkungan Quantum Learning adalah karena musik sebenarnya berhubungan dan mempengaruhi kondisi fisiologis seseorang. Ikuti tanda-tanda positif: “Pemacu Semangat”, sertifikat dan penghargaan yang telah diterima, dukungan “Saat Puncak”, catatan, hadiah, kartu penghargaan diri, dll. Kalimat-kalimat positif yang tergantung di dinding menjadi pengingat abadi akan potensi dan kelebihan. Contoh: “Apa pun yang dapat dilakukan atau ingin dilakukan, mulailah. Keberanian memiliki kecerdasan, kekuatan, dan keajaiban di dalamnya.”
                                                      ii.            Lingkunagn makro: dunia yang luas. Maksudnya, ketika kita telah memiliki lingkungan belajar yang nyaman, maka kita telah memiliki lingkar yang kuat dalam memperluas zona belajar menuju lingkungan makro/dunia luar.
b)      Memupuk sikap juara: apa yang akan Anda lakukan jika Anda tahu Anda tak mungkin gagal? Berpikir seperti seorang juara membuat seseorang menjadi juara. Itulah pentingnya mengetahuai bagaimana memupuk sikap juara. Sikap positf seperti itulah yang merupakan aset terpenting dalam proses belajar. Pastikan untuk mempunyai sikap positif, dan segalanya akan segera berubah.
c)      Menemukan gaya belajar
Cara belajar Anda adalah kombinasi dari bagaimana Anda menyerap,lalu mengatur, dan mengolah informasi.
d)     Teknik mencatat
Kiat-kiat membuat catatan:
                                                        i.            Mendengarkan dengan seksama/aktif.
                                                      ii.            Memperhatikan secara aktif.
                                                    iii.            Partisipasi
                                                    iv.            Tinjauan awal
                                                      v.            Membuat yang auditorial menjadi visual
                                                    vi.            Membuat pengulangan itu mudah
                                                  vii.            Menggunakan peta pikiran juga bisa digunakan dalam teknik mencatat. Manfaat yang dari peta pikiran ini adalah: fleksibel, dapat memusatkan perhatian, meningkatkan pemahaman dan menyenangkan.

  1. Kunci Quantum Learning
Model Quantum Teaching hampir sama dengan sebuah simfoni, yaitu ada banyak unsur yang menjadi faktor pengalaman musik. Unsur-unsur itu dibagi menjadi dua kategori yaitu konteks dan isi. (De Porter 2000 : 8). Konteks adalah latar untuk pengalaman. Konteks merupakan keakraban ruang orkestra itu sendiri (lingkungan), semangat konduktor dan para pemain musiknya (suasana), keseimbangan instrument  dan musisi dalam bekerja sama (landasan), dan ineterpretasi sang maestro terhadap lembaran musik (rancangan). Unsur-unsur itu berpadu dan menciptakan pengalaman musik. Sedangkan isi adalah bentuk penyajian. Anggapan bahwa lembaran musik itu sendiri sebagai isi-isi, not-not nyata pada sebuah halaman, yang lebih dari sekedar not-not pada sebuah halaman. Salah satu unsur isi adalah bagaimana tiap frase musik dimainkan. Isi juga meliputi fasilitasi ahli sang maestro terhadap orkestra, memanfaatkan bakat setiap pemain musik dan potensi setiap instrumen.
Alasan mengapa musik sangat penting untuk lingkungan quantum learning karena musik sebenarnya berhubungan untuk mempengaruhi kondisi fisiologi kita. Selama melakukan pekerjaan mental yang berat tekanan darah dan denyut jantung kita cenderung meningkat, otot-otot menjadi tegang. Selama relaksasi dan meditasi denyut jantung dan tekanan darah menurun dan otot-otot mengendur, maka kita dengan mudah berkonsentrasi.
Ada teori yang mengatakan bahwa dalam situasi otak kiri sedang bekerja seperti mempelajari materi baru, musik akan membangkitkan reaksi otak kanan yang intiltif dan kreatif sehingga masuknya dapat dipadukan dengan keseluruhan proses. Otak kanan akan cenderung terganggu ketika bekerja di kantor, atau kuliah yang menyebabkan kadang melamun, memang musik adalah cara efektif untuk menyibukkan otak kanan ketika sedang berkonsentrasi pada ativitas otak kiri.
Minat seseorang timbul tidak secara tiba-tiba/spontan, melainkan timbul akibat dari partisipasi, pengalaman, kebiasaan pada waktu belajar atau bekerja. (Sairan, 2003 : 16). Oleh sebab itu, minat akan selalu berkaitan dengan kebutuhan atau keinginan. Dalam pembelajaran model Quantum Teaching yang penting adalah bagaimana menciptakan kondisi tertentu agar siswa itu selalu butuh dan ingin terus belajar.
Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan oleh Sairan (2003 : 19), bahwa penerapan prinsip pembelajaran Quantum Teaching dapat meningkatkan minat belajar siswa, meningkatkan ketuntasan belajar siswa, dan menjadikan suasana kelas belajar lebih menarik dan menyenangkan.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

TEORI PERKEMBANGAN KARIR: KRUMBOLTZ SERTA APLIKASINYA

Jumadi Mori Salam Tuasikal, M.Pd A.    Konsep Dasar             Jika kita bicara mengenai bimbingan karir melalui pendekatan pemilihan...